Sidoarjo – Dalam rangka mendukung pemulihan psikososial penerima manfaat, mahasiswa profesi Ners dari Stase Departemen Keperawatan Jiwa Universitas Muhammadiyah Lamongan (UMLA) berkolaborasi dengan Balai PRS PMKS Sidoarjo menggelar kegiatan Terapi Aktivitas Kelompok (TAK) – Kreativitas (30 April 2025).
Kegiatan yang berlangsung di Ruang Terapi Aktivitas PRS PMKS Sidoarjo ini mengusung tema "Mengekspresikan Perasaan Melalui Kreativitas", dan dilaksanakan pada pukul 08.30 – 11.30 WIB. Dalam kegiatan ini, seluruh penerima manfaat (PM) diajak mengikuti Hasta Karya Competition yang mencakup aktivitas melukis, eco print, serta kerajinan dari sedotan dan stik es krim.
Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan mengekspresikan diri, melatih konsentrasi, memperkuat harga diri, serta mengembangkan keterampilan motorik halus, kerja sama tim, interaksi sosial, dan kreativitas para peserta.
Salah satu mahasiswa profesi Ners yang terlibat menyampaikan bahwa ide kegiatan ini lahir dari observasi langsung terhadap kebutuhan psikososial penerima manfaat.
“Kami melihat bahwa penerima manfaat memiliki potensi besar untuk berkreasi, namun belum semua punya ruang untuk mengekspresikannya. Dari situlah muncul ide untuk mengadakan Hasta Karya Competition sebagai bentuk terapi yang menyenangkan dan bermakna,” ungkap Miftaqul Bilka Subiantoro salah satu mahasiswa inisiator kegiatan.
Kegiatan diawali dengan doa dan pengarahan, dilanjutkan dengan pembagian alat dan bahan sesuai jenis karya yang dipilih. Setiap peserta diberikan kebebasan untuk mengekspresikan ide dan perasaannya melalui media kreatif yang tersedia. Dengan bimbingan minimal dari mahasiswa, mereka mulai berkarya dengan antusias.
Setelah sesi berkarya, beberapa peserta diminta secara sukarela untuk menjelaskan makna di balik hasil karyanya. Momen ini menjadi ruang yang hangat untuk berlatih berkomunikasi dan menguatkan rasa percaya diri.
Kegiatan ditutup dengan pemberian apresiasi terhadap seluruh karya, refleksi bersama, dan doa penutup.
Selama kegiatan berlangsung, mayoritas peserta menunjukkan antusiasme tinggi dan keterlibatan aktif. Beberapa yang semula enggan akhirnya ikut serta setelah mendapat dukungan dari tim.
Evaluasi akhir menunjukkan bahwa kegiatan berjalan dengan lancar dan tujuan terapi sebagian besar tercapai. Kolaborasi antara institusi pendidikan dan layanan sosial ini menjadi contoh sinergi positif dalam membangun pemulihan jiwa berbasis komunitas dan kreativitas.
Penulis: Miftaqul Bilka Subiantoro